Teluk Meranti, Mataharian.com – Organisasi Pemuda Kuala Panduk mengangkat suara keras terkait maraknya aktivitas penambangan pasir ilegal yang terjadi di kawasan Pantai Kuala Panduk, Teluk Meranti. Praktik ilegal ini diduga melibatkan oknum masyarakat setempat dan menimbulkan kekhawatiran serius akan dampak buruknya terhadap kelestarian lingkungan pesisir.
Dalam keterangannya, salah satu perwakilan Pemuda Kuala Panduk menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi yang kian mengkhawatirkan ini. Menurut pemuda tersebut, praktik pengambilan pasir secara ilegal tidak hanya mengakibatkan kerusakan ekosistem pantai, tetapi juga berpotensi memicu abrasi pantai yang dapat mengancam mata pencaharian para nelayan lokal serta sektor pariwisata di kawasan tersebut.
“Kami sangat menyayangkan adanya aktivitas pengambilan pasir tanpa izin oleh oknum tertentu. Ini jelas merusak lingkungan dan melanggar hukum. Kami minta pihak berwenang segera bertindak,” tegas salah satu perwakilan Pemuda Kuala Panduk.
Lebih lanjut, organisasi pemuda ini juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan dan tidak terlibat dalam kegiatan yang merusak alam demi kepentingan sesaat. Mereka menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem untuk keberlanjutan lingkungan hidup.
“Kami akan terus mengawal isu ini dan siap bekerja sama dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar Pantai Kuala Panduk tetap lestari dan bermanfaat untuk generasi mendatang,” lanjut perwakilan pemuda tersebut.
Berdasarkan pemantauan, aktivitas penambangan pasir ilegal ini diduga telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir dan kondisinya semakin mengkhawatirkan. Pemuda setempat berharap agar aparat penegak hukum dapat segera turun tangan melakukan pengawasan ketat dan penindakan tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak berwenang terkait laporan aktivitas penambangan pasir ilegal di Pantai Kuala Panduk ini.
