Pelalawan, Mataharian.com – Agung Maulana aktivis Muhammadiyah Pelalawan mendapatkan informasi dari kader IMM Gorontalo bahwasanya Ketua DPD IMM Gorontalo IMMawan Arif bina di tangkap dan di tahan oleh pihak kepolisian Gorontalo pada saat melakukan aksi demontrasi bersama Cipayung plus Gorontalo dan juga aliansi mahasiswa dan masyarakat tepatnya di depan kantor DPRD Kota Gorontalo.
Pihak kepolisian Gorontalo menuding ketua DPD IMM Gorontalo IMMawan Arif bina sebagai provokator aksi demontrasi, itu sebabnya dia di tangkap dan di tahan padahal pada kenyataannya IMMawan Arif bina hanya melakukan Orasi ilmiah saja tidak ada satupun kalimat provokasi di dalam orasinya dan tudingan provokasi itu tidak lah benar.
kericuhan ini terjadi disebabkan pihak kepolisian memukul mundur secara paksa Cipayung plus Gorontalo beserta aliansi mahasiswa dan masyarakat dengan cara mengejar mereka lalu pihak kepolisian melakukan tindakan-tindakan kekerasan dengan cara memiting leher korban.
Hal ini menyebabkan bahwasanya instansi kepolisian Republik Indonesia anti terhadap kritik kan, kritik kan di anggap sebuah kejahatan kriminal yang sangat serius.
“Aktivis Muhammadiyah Pelalawan Agung Maulana mendesak dan juga menegaskan Kapolda Gorontalo untuk membebaskan tanpa syarat Ketua DPD IMM Gorontalo IMMawan Arif bina tanpa intimidasi apa pun dan juga para peserta aksi demontrasi lainnya, jika pernyataan sikap ini tidak di realisasikan oleh pihak kepolisian Gorontalo maka seluruh kader-kader IMM akan melakukan aksi demontrasi skala besar dan berjilid-jilid nanti nya”
Agung Maulana juga mendesak dan menegaskan IMMawan Riyan betra delza sebagai Ketua Umum DPP IMM agar lebih perhatian dan serta lebih peduli lagi terhadap seluruh kader-kader IMM serta memperhatikan permasalahan-permasalahan yang Urgent terhadap kader-kader IMM. jangan diam, Diam adalah sebuah bentuk penghianatan terhadap humanitas.
Tugas polisi seharusnya mengayomi masyarakat bukan menyiksa masyarakat ataupun membunuh masyarakat.
