Peningkatan Kasus DBD di Minahasa Utara Akibat Tingginya Curah Hujan

Y. Narendra | 22 January 2025, 15:32 pm | 68 views
Minahasa Utara, 22 Januari 2025 – Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara (Dinkes Minut) menginformasikan peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Licke A. Rumagit, menyampaikan bahwa curah hujan tinggi hingga mencapai 100-150 mm per hari dan kelembapan udara antara 78% hingga 99% menjadi faktor utama yang memicu berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebar penyakit DBD.
 
Per 22 Januari 2025, tercatat 28 kasus DBD yang tersebar di 7 puskesmas di Minahasa Utara, dengan rincian sebagai berikut:
•Puskesmas Kolongan: 7 kasus
•Puskesmas Kema: 5 kasus
•Puskesmas Tatelu: 5 kasus
•Puskesmas Airmadidi: 4 kasus
•Puskesmas Kauditan: 3 kasus
•Puskesmas Talawaan: 2 kasus
•Puskesmas Likupang: 2 kasus
•Puskesmas Batu, Mubune, Wori, dan Tinongko: 0 kasus
 
Langkah Mitigasi
Dinkes Minut telah mengambil sejumlah langkah strategis guna mengantisipasi peningkatan kasus DBD, antara lain:
 
1. Fogging di Titik Rawan
Puskesmas Kauditan dan Puskesmas Kolongan telah melaksanakan fogging di beberapa wilayah padat penduduk. Meskipun demikian, dr. Licke mengingatkan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik-jentik nyamuk masih memerlukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
2. Penyuluhan dan Pembentukan Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
Edukasi kepada masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas) terus dilakukan. Selain itu, Dinkes mendorong pembentukan Jumantik di setiap Rukun Warga (RW) untuk memantau keberadaan jentik secara aktif.
 
Dinkes Minut mengidentifikasi tingginya curah hujan sebagai penyebab utama peningkatan kasus DBD di Minahasa Utara. Curah hujan yang konsisten menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Hal ini memicu kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD jika tidak dilakukan tindakan pencegahan yang lebih intensif.
 
Dinkes Minut mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan rutin memeriksa tempat-tempat penampungan air. Posko DBD telah didirikan untuk memantau perkembangan kasus dan memastikan tindakan cepat jika terjadi lonjakan lebih lanjut.
 
Dengan langkah mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan kesadaran masyarakat, diharapkan peningkatan kasus DBD di Minahasa Utara dapat segera dikendalikan. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam mencegah penyebaran lebih lanjut dan menghindari dampak buruk akibat penyakit ini.
Berita Terkait