Respon Dinas Pangan Prov. Sumbar: Program MBG di Kota Padang Tertunda Akibat Kendala Infrastruktur dan SDM

Dhiya | 31 January 2025, 11:36 am | 15 views

Padang, Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memberikan tanggapan resmi terkait persiapan pelaksanaan Program Makanan Bergizi dan Beragam (MBG) di Kota Padang. Triana Desy Putri, Sekretaris Dinas Pangan Provinsi Sumbar, menjelaskan bahwa program ini masih dalam tahap perencanaan dan persiapan matang. Namun, beberapa kendala teknis dan administratif menyebabkan pelaksanaannya belum dapat dimulai.

“MBG merupakan program baru yang memerlukan persiapan menyeluruh. Saat ini, kami masih menghadapi beberapa kendala, seperti belum tersedianya dapur yang memadai, kurangnya sumber daya manusia (SDM) untuk lembaga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta belum adanya kantor tetap untuk lembaga tersebut,” ujar Triana.

Salah satu kendala utama adalah pendistribusian peralatan dapur dari pihak Badan Gizi Nasional (BGN) pusat yang masih berlangsung. Dapur produksi untuk program MBG harus memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) ketat, termasuk pemisahan area penyimpanan dan pengolahan, serta penerapan sistem satu arah untuk menjaga kebersihan dan keamanan pangan.

Dinas Pangan Provinsi Sumbar berperan sebagai pengawas dan penyedia stok bahan pangan untuk program MBG. Selain itu, dinas ini juga bertanggung jawab memastikan keamanan bahan pangan sebelum diolah dan dikonsumsi oleh penerima. “Kami memeriksa kualitas dan keamanan bahan pangan agar sesuai dengan standar gizi yang dibutuhkan,” tambah Triana.

Proses persiapan juga mencakup verifikasi jumlah penerima MBG, yang meliputi siswa, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pendataan ini penting untuk memastikan program tepat sasaran. Data terkait karakteristik penerima, seperti usia, tinggi, dan berat badan, juga dikumpulkan agar kebutuhan gizi masing-masing individu dapat dipenuhi secara optimal.

“Melalui data ini, kami dapat mengukur dampak positif program terhadap kesehatan penerima secara berkala. Selain itu, kami akan melakukan pengecekan rutin terhadap komposisi makanan yang disajikan untuk memastikan kecukupan gizi,” jelas Triana.

Sebagai bagian dari edukasi masyarakat, Dinas Pangan Provinsi Sumbar juga berencana melakukan sosialisasi tentang alternatif pengganti nasi, seperti jagung, ubi, atau sagu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pola makan sehat dan beragam bagi penerima MBG. “Kami ingin menu yang disajikan tidak hanya terpaku pada nasi dan ayam, tetapi juga makanan lain dengan nilai gizi setara,” ujarnya.

Hingga saat ini, persiapan program MBG masih berlangsung, mencakup aspek infrastruktur, peralatan, dan administrasi. Dinas Pangan Provinsi Sumbar berkomitmen untuk segera mengatasi kendala yang ada agar program ini dapat segera diimplementasikan dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.

Program MBG diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti siswa, ibu hamil, dan ibu menyusui, guna mendukung terciptanya generasi yang sehat dan berkualitas di Sumatera Barat.

**Dhiya

Berita Terkait