Rakor ini diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta instansi terkait, bertujuan untuk memperkuat upaya penjaminan keamanan pangan di seluruh wilayah Sultra.
Dalam acara tersebut, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Elin Herlina, menekankan pentingnya menjaga keamanan pangan, mengingat Indonesia sedang menghadapi tantangan besar terkait gizi, seperti kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan zat gizi mikro.
Andap, dalam sambutannya, menegaskan bahwa Rakor ini tidak hanya sekadar forum diskusi, melainkan juga langkah nyata untuk meningkatkan kualitas keamanan pangan yang akan dirasakan oleh masyarakat Sultra.
Ia juga mengingatkan pentingnya penerapan metode 4-CO (Compliance Role, Consultative, Coordination, dan Corrective Role) dalam pelaksanaan sistem keamanan pangan untuk mencapai tujuan bersama.
“Melalui Rakor ini, saya harap kita dapat menyusun langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas keamanan pangan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sultra,” ungkap Andap.
Dia juga menekankan pentingnya perencanaan kegiatan yang jelas, penentuan pihak yang bertanggung jawab, serta mekanisme pengawasan dan evaluasi yang efektif untuk memastikan keberhasilan sistem keamanan pangan di Sultra.
Dengan adanya Rakor ini, diharapkan dapat terwujud sistem keamanan pangan yang berkelanjutan, mendukung kesejahteraan masyarakat Sultra, serta menjamin ketahanan pangan yang lebih baik.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai narasumber, termasuk Asdep Pengelolaan Kelautan dan Tata Ruang Laut Kemenko Bidang Pangan, Rasman Manaf, yang membahas pengelolaan pangan hasil laut untuk mendukung ketahanan pangan Sultra.