

Palu, 24 Januari 2025 – Aktivitas galian tambang batuan di Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat. Berdasarkan Investigasi Tim advokasi dan kampanye WALHI kegiatan tambang tersebut telah mengganggu mata air alami serta meningkatkan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Wandi salah satu tim advokasi dan Kampanye WALHI mengungkapkan bahwa aktivitas tambang batuan menyebabkan kerusakan pada sumber mata air yang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat untuk air bersih. Beberapa titik mata air mulai mengering, dan debit air yang tersisa semakin menurun. “Ada beberapa Perusahan Tambang galian batuan yang berada di kel. Buluri salah satunya adalah PT. Mineral Sumber Artha dengan Lahan Seluas 35.23 Hektar yang menyebabkan kerusakan pada sumber mata air di kel. Buluri”, Ujar Wandi.
Tim advokasi Lainnya Ikhsan juga menambahkan bahwa sebelum adanya galian batuan ada sekitar 6 sumber mata air yang berada di Kel. Buluri, Namun sekarang hanya 2 mata air yang tersisa. “terdapat 6 mata air yang berada di kel. buluri kec. Ulujadi, Setelah aktivitas tambang beroperasi ada 2 mata air yang tersisa, 1 mata air berada tepat di bawah galian tambang batuan dan 1 berada cukup jauh dari galian tambang tapi wilayah tersebut sudah medapat WIUP sedangkan mata air yang sudah tercemar ada yang masih digunakan oleh warga”, Ujar Ikhsan.
Wandi juga mengatakan selain kerusakan lingkungan, dampak terhadap kesehatan masyarakat juga menjadi perhatian utama. Debu yang dihasilkan dari aktivitas tambang menyebar hingga ke permukiman, terutama saat angin kencang. Akibatnya, banyak warga yang menderita ISPA. “Kami telah melakukan Investigasi terhadap puskesmas setempat dan mendapatkan data 2.422 orang yang terpapar penyakit ispa akibat dari galian tambang batuan.” Ujarnya.
Warga berharap ada langkah konkret untuk menghentikan kerusakan lingkungan sekaligus memitigasi dampak kesehatan yang semakin memburuk. Masyarakat juga berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional tambang batuan di kawasan tersebut.
