

Tomohon, 13 Januari 2025 — Status Gunung Lokon kini berada pada Level III atau Siaga, memicu kewaspadaan tinggi di wilayah sekitarnya. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon, sekitar 28.016 warga yang tersebar di desa-desa Kakaskasen I, Kakaskasen II, Kinilow, dan Tinoor berada dalam radius 3,5 kilometer dari puncak gunung. Kawasan ini masuk dalam zona rawan bencana.
Cheriany S. Taroreh, staf sekretariat BPBD Kota Tomohon, menyampaikan bahwa padatnya permukiman di sekitar Gunung Lokon menjadi perhatian utama. “Risiko korban jiwa dan kerugian materi cukup tinggi mengingat tingginya jumlah penduduk di area rawan bencana,” ujar Cheriany.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah mengambil beberapa tindakan mitigasi bencana. Langkah-langkah tersebut meliputi:
- Edukasi masyarakat terkait bahaya letusan gunung berapi.
- Pelaksanaan simulasi bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga.
- Pemantauan rutin aktivitas vulkanik menggunakan seismograf untuk mendeteksi potensi letusan.
Sejarah mencatat bahwa letusan Gunung Lokon pada 2011 memaksa lebih dari 10.000 warga di kaki gunung untuk mengungsi. Kondisi ini menjadi pengingat bahwa kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah sangat krusial.
BPBD Kota Tomohon aktif berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga. Pemantauan intensif terhadap aktivitas vulkanik terus dilakukan guna memberikan informasi terkini kepada masyarakat dan mempersiapkan langkah-langkah evakuasi jika situasi memburuk.
Dengan status siaga yang masih berlangsung, BPBD mengimbau warga yang berada di zona rawan untuk selalu waspada dan mematuhi arahan dari pihak berwenang. Keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana ini.
