UIR Gelar Sosialisasi Antikorupsi, Mahasiswa Didorong Jadi Garda Terdepan

Lukeria Manurung | 17 March 2025, 16:22 pm |

Pekanbaru, 17 Maret 2025 – Universitas Islam Riau (UIR) menggelar sosialisasi dan penyuluhan antikorupsi bertajuk “Dari Kampus untuk Negeri, Mahasiswa sebagai Garda Terdepan Antikorupsi”, Senin (17/3). Kegiatan yang berlangsung di Gedung Rektorat UIR ini diikuti 100 mahasiswa penerima beasiswa berprestasi dan menghadirkan sejumlah narasumber dari akademisi hingga praktisi antikorupsi.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIR, Assoc. Prof. Dr. Admiral, S.H., M.H., menekankan bahwa korupsi merupakan extraordinary crime yang berakar pada moralitas dan integritas individu. Ia mengajak mahasiswa untuk membangun kesadaran antikorupsi sejak dini.

Ketua Forum Penyuluh Antikorupsi Riau, Drs. H. Eduar, M.PSA, M.Kom, CRMO, menyoroti lima faktor pendorong korupsi, di antaranya keserakahan, penyalahgunaan wewenang, tekanan sosial, peluang dari sistem yang lemah, serta pembenaran atas tindakan koruptif. Ia juga menegaskan pentingnya integritas bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.

Sementara itu, Perwakilan Kemenkumham Kanwil Riau, Ariston Hotman Turnip, S.H., M.H., menjelaskan bahwa korupsi bukan hanya kesalahan aparat, tetapi juga bagian dari budaya yang berkembang di masyarakat. Ia menguraikan tujuh jenis utama tindak pidana korupsi, termasuk suap, gratifikasi, dan penggelapan dalam jabatan.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Ekonomi Syariah UIR, Hendra Eka Saputra, S.E., M.SEI., FMA.I., AWP., menyoroti perbedaan antara gratifikasi, suap, dan pemerasan serta ancaman hukuman yang menyertainya.

Direktur Direktorat Layanan Mahasiswa dan Alumni UIR, Dr. Kurnia Hastuti, berharap mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan dalam memberantas korupsi. “Korupsi sudah menjadi tantangan besar bagi bangsa ini. Mahasiswa harus aktif menanamkan nilai-nilai antikorupsi dan berkontribusi dalam pencegahannya,” ujarnya.

Berita Terkait