KNPB melalui SPWP Tunggangi Aksi Demo Pelajar Papua Tengah Tolak Makan Bergizi Gratis

Marco Ferdi Pratama | 18 February 2025, 20:51 pm |

Solidaritas Pelajar West Papua Nabire Tolak MBG

Nabire – Aksi Unjuk Rasa dari Pelajar Sekolah Kabupaten Nabire terhadap penolakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Dinas Pendidikan Nabire.Aksi tersebut dilakukan dikarenakan beredarnya di sosial media bahwa telah terjadi aksi penolakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kabupaten Paniai dan Dogiyai sehingga inisiatif dari para pelajar sebagai wujud solidaritas juga ingin melakukan aksi tersebut di Kabupaten Nabire. Aksi tersebut dilakukan secara spontanitas dikarenakan sebelumnya pelajar sudah mendapatkan informasi terkait aksi tersebut sehingga inisiatif mereka ingin melakukan aksi tersebut namun tidak mendapatkan izin dari Pihak Polres Nabire sehingga Pihak Polres Nabire melakukan pembubaran massa pada rencana aksi 15 Februari 2025 lalu. Penolakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikarenakan ada beberapa program tersebut yang sudah terlaksana di Pulau Jawa atau luar Papua, menyebarkan adanya pelajar yang mengalami keracunan sehingga pelajar tersebut takut akan terjadi di Kabupaten Nabire. Selain itu harapan mereka adalah di wilayah Papua khususnya di Kab. Nabire adalah bukan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), tetapi menginginkan pendidikan gratis agar mereka bisa sekolah dengan baik. Aksi unjuk rasa berlangsung secara aman dan kondusif. Massa aksi dapat koordinir dengan baik dan tidak menimbulkan kericuhan karena adanya ruang yang berikan oleh aparat keamanan dalam menyampaikan aspirasinya. 

Selanjutnya terdapat mediasi dari aparat Polres Nabire beserta Dinas Pendidikan Nabire dengan para aksi massa di Kantor Polres Nabire untuk membubarkan diri dan melanjutkan aktivitas sekolah. AKBP. Samuel D Tatiratu. S. I. K selaku Kapolres Nabire menyampaiakan beberapa hal penting kepeda para pelajar yang ikut tergabung dalam demonstrasi bahwa “Adik-adik semua jangan terprovokasi dengan kakak-kakak kalian yang melakukan hal-hal yang merugikan adik-adik semua, saya paham yang kalian inginkan kalian menolak Makan Bergizi Gratis (MBG) mungkin beberapa inginkan pendidikan gratis namun kita tetap mengikuti program presiden RI kita semoga kedepan program baru yaitu pendidikan gratis itu ada. Kasihan kalian ikut demo begini yang mengajak kalian tidak bertanggung jawab sampai menghambat kalian punya proses belajar kalian sudah mau ujian ada yang kedepannya sudah lulus dan mengikuti pendidikan lanjutan. Kami sayang kalian sehingga kita datangkan kalian di sini memberikan pemahaman agar kalian paham dan pemikiran terbuka jangan gampang terprovokasi sama orang diluar sana apalagi kalian tidak kenal dan hanya sekedar mengikuti rame saja. Saya harap ini pertama dan terakhir kalian begini saya tidak mau kalian mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ini apabila ada yang mengikuti lagi kami akan tindaklanjuti sesuai hukum.” Selanjutnya massa aksi membubarkan dirinya masing-masing selepas adanya mediasi dari pihak kepolisian dan dinas terkait. 

Solidaritas Pelajar West Papua Dogiyai Tolak MBG

Dogiyai – Aksi unjuk rasa juga berlangsung aksi demo penolakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bagi Pelajar Dogiyai Yang Tergabung dalam Solidaritas Pelajar West Papua di Kantor Bupati Dogiyai. Kegiatan dikoordinir oleh Ochep D. You (Korlap) dan Nios Koga (Wakorlap) serta diikuti sekitar -+ 150 orang pelajar SMP dan SMA/SMK se-Dogiyai. Tuntutan aksi meminta anggaran MBG dialihkan ke program pendidikan gratis dan peningkatan sarana prasarana pendidikan di tanah Papua. Terdapat beberapa hal penyampaian orasi Ochep D. You selaku Koordinator massa aksi demonstrasi:

  1. Kami putra dan putri dari 6 Provinsi di tanah Papua menolak dengah tegas program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah dari TK/PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dari Sorong sampai Merauke.
  2. Bapak Presiden Prabowo segera mengevaluasi program MBG dan memanfaatkan anggaran APBN untuk pendidikan berfokus pada pembiayaan siswa-siswi.
  3. Kami meminta agar pemerintah pusat segera untuk mengganti dana makan siang gratis dengan pendidikan gratis dan fasilitas sekolah yang lebih efisien di Papua.
  4. Hentikan pemaksaan program makan bergizi gratis di pedalaman Papua dan daerah konflik dengan melibatkan TNI.
  5. Stop militerisme di lembaga pendidikan dan lingkungan sekolah sekolah yang ada di Papua.
  6. Hentikan teror dan intimidasi kepolisian secara langsung melalui pihak sekolah terhadap siswa siswi yang menolak MBG secara individu, maupun unjuk rasa terbuka dan terkhusus untuk Doni Siep Korlap aksi penolakan MBG di Yahukimo.
  7. Apabila tuntutan kami diatas tidak dijawab atau diindahkan maka kami akan melakukan konsolidasi secara lebih luas di seluruh tanah Papua untuk aksi jilid II.

Adapun tanggapan Bpk. Marthen Ukago, S.E.,M.Si selaku Pj. Bupati Kab. Dogiyai yang menanggapi tuntutan aksi tersebut mengatakan bahwa terkait program makan bergizi gratis dimana dulunya Dogiyai merupakan kota ekonomi yang memiliki stok bahan pangan yang melimpah sehingga disini kita mensuplai ke daerah Deyai dan Paniai. Ukago mengatakan “kehadiran kita disini dimana kab. Dogiyai tidak butuh pupuk namun hari ini Kab. Dogiyai lahannya telah dihuni rerumputan sehingga lahan tidak dapat digunakan untuk berkebun secara maksimal dan saat ini banyak pejabat yang tidak ada di tempat, selanjutnya kita berinisiatif untuk mengajak mama mama Papua untuk mensuplai sayur mayur dari Dogiyai yang akan dikirim ke Kab. Mimika, karena ini merupakan aturan baru di Kab. Mimika tidak boleh mensuplai makanan dari luar negeri. Sehingga kita siap untuk suplay bahan pangan kesana. Bapak Prabowo telah menginstruksikan program MBG ke seluruh nusantara namun adanya pemikiran oleh beberapa orang papua yang berfikir jangan sampai makanan ini ada racunnya sehingga kita akan evaluasi terkait sistem dan caranya agar program ini dapat berjalan dengan baik. Dan kita berharap agar sayuran dan makanan yang di siapkan dari lahan perkebunan di Dogiyai dapat digunakan untuk sekolah. Kemudian apa yang adik-adik khawatirkan jika MBG dikelola oleh aparat TNI-POLRI sehingga ini perlu dievaluasi kembali apakah program ini langsung dikelola oleh masyarakat supaya program MBG tidak ditolak.”

Ukago memberikan janji bahwa aspirasi ini akan kami lanjutkan ke pimpinan atas dan kami tidak bisa menolak ataupun melanjutkan terkait program makan bergizi gratis. Selanjutnya bagaimana tanah yang subur ini dapat dikelola dan mendapatkan jaminan makan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah. Karena anggaran pemerintah sudah dipangkas untuk program ini. Dan kita kembali kepada siapa yang mengelola program makanan bergizi ini. Pemerintah Dogiyai sendiri berharap Dogiyai bisa kembali ke masa 10-20 tahun agar stok bahan pangan melimpah ruah selanjutnya agar program ini dilaksanakan oleh masing-masing baik TNI, POLRI dan pemerintah serta gereja untuk berperan secara masing-masing tugasnya dan masyarakat agar lebih fokus kepada penggunaan lahan untuk stok bahan pangan supaya dapat mensuplay program tersebut. Senada dengan Pj Bupati, Perwakilan DPRP Provinsi Papua Tengah yakni Orneles Kotouki juga menemui massa aksi dan menyapaikan bahwa aspirasi dari para pelajar ini akan dilanjutkan kepada pimpinan atas.

Terdapat apresiasi dari Kompol Sarraju selaku Kapolres Dogiyai atas aksi yang berjalan aman dan tertib. Apapun itu aspirasi telah diterima oleh pihak pemerintah dan yang akan memutuskan adalah pemerintah pusat sebagai penindak putusan selanjutnya. Ochep selaku Koordinator lapangan merespon apabila tidak ada tanggapan lebih lanjut soal program makan bergizi gratis maka selanjutnya kami akan melaksanakan aksi lanjutan tolak MBG jilid II dengan membawa massa lebih banyak yaitu dengan melibatkan orang tua dan tokoh tua yang ada di Dogiyai. Perlu diketahui bahwa keberadaan Solidaritas Pelajar West Papua (SPWP) merupakan kaki tangan KNPB di kalangan pelajar-pelajar Papua. 

Berita Terkait