

PELALAWAN – Mataharian.com – Sekitar 200 warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pelalawan dan Masyarakat Desa Ukui 2 menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PT Gandaerah Hendana (PT GH) pada Rabu (23/4/2025). Aksi yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB ini menuntut perusahaan kelapa sawit tersebut untuk segera mengevaluasi kinerja HRD dan memberikan transparansi terkait sejumlah isu krusial.
Para demonstran menuntut kejelasan mengenai Hak Guna Usaha (HGU) 20% yang menjadi kewajiban perusahaan namun belum terealisasi hingga kini. Selain itu, mereka juga mendesak PT GH untuk transparan dalam pengelolaan program beasiswa dan proses pengangkatan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
“Gerakan ini langkah awal kita untuk menuntut hak yang memang seharusnya kita temui dan kita dapatkan, tetapi nyatanya sampai hari ini nihil dan tidak kita dapatkan. Tentu masyarakat bertanya dan berhak untuk menyampaikan pesan dan pendapat ini kepada pihak PT,” ungkap Rafiq, koordinator umum aliansi melalui pesan media sosial.
Ikhsan Maulana, Koordinator Lapangan aksi tersebut, menyampaikan ultimatum keras kepada manajemen PT GH. “Tujuan kami jelas, yang kami perjuangkan adalah hak kami, hak masyarakat dan mahasiswa Desa Ukui 2 agar mendapatkan apa yang seharusnya PT GH berikan namun tak kunjung diberikan,” tegasnya saat diwawancarai.
Maulana menegaskan bahwa aliansi memberikan tenggat waktu 1×24 jam kepada perusahaan untuk memenuhi tuntutan mereka. “Kalau dari kami sih maunya simpel, dan jika 1×24 jam tidak ada gebrakan, maka massa aksi akan lebih banyak diturunkan dan aksi akan lebih besar jangkauannya,” ancamnya.
Di akhir aksi damai tersebut, aliansi menekankan bahwa mereka siap menggelar aksi demonstrasi dengan jumlah peserta lima hingga sepuluh kali lipat jika tuntutan mereka tidak diindahkan dalam tenggat waktu yang telah ditetapkan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Gandaerah Hendana belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi demonstrasi dan tuntutan yang diajukan oleh Aliansi Mahasiswa Pelalawan dan Masyarakat Desa Ukui 2.
