Jumpa Pers Klarifikasi RSUD Nabire atas Kinerja dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Marco Ferdi Pratama | 21 January 2025, 09:18 am | 34 views

Pada 19 Januari 2025, RSUD Nabire mengadakan jumpa pers untuk menjelaskan situasi terkait kematian pasien Neles Agapa, yang terjadi pada 18 Januari 2025. Acara ini dihadiri oleh Direktur RSUD Nabire, Dr. Frans Sayori, dan tim medis, serta perwakilan kepolisian. Dr. Sayori menyampaikan klarifikasi mengenai video viral yang menyudutkan pelayanan rumah sakit. Ia menegaskan bahwa kematian pasien disebabkan oleh kondisi medis serius, bukan karena pelayanan yang buruk.

Dr. Cristien, dokter jaga IGD, menjelaskan bahwa Neles Agapa dirawat pada 17 Januari 2025 dengan diagnosa gizi buruk dan dehidrasi. Situasi semakin tegang ketika keluarga pasien mengeluh tentang kurangnya perhatian dari perawat, yang menyebabkan reaksi emosional saat pasien mengalami henti napas. Dr. Sayori menekankan bahwa semua upaya telah dilakukan dan meminta masyarakat untuk tidak mengaitkan kematian dengan kelalaian rumah sakit.

Pihak rumah sakit berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Jumpa pers yang dilakukan oleh RSUD Nabire selain melakukan klarifikasi atas insiden tersebut juga guna merespon seruan peringatan Masyarakat Papua Tengah atas pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada masyarakat 

Berdasarkan tanya jawab ditemukan berbagai permasalahan yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat Papua Tengah sampai menjadi perbincangan di sosial media diantaranya, pasien sering diabaikan, lambat dalam penanganan pasien, pengurusan obat yang sangat lama dan rumit, minimnya ketersediaan kantong darah, adanya arahan untuk membeli obat ke apotik dan klinik di luar rumah sakit, dan buruknya keamanan di rumah sakit. Berdasarkan seruan peringatan dari Masyarakat Papua Tengah terhadap Pelayanan RSUD Nabire, Pemda Provinsi Papua Tengah harus melakukan koordinasi dan evaluasi pelayanan kesehatan sehingga mampu mendorong RSUD Nabire melakukan perbaikan dan optimalisasi pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Apabila seruan peringatan dari Masyarakat Papua Tengah tidak ditindaklanjuti oleh pihak Pemda Provinsi Papua Tengah dan RSUD Nabire akan dilaksanakan demonstrasi dari masyarakat 8 kabupaten dan pelajar mahasiswa Provinsi Papua Tengah.

Jurnalis : Marco Ferdi Pratama

Berita Terkait