Koneksi Internet Lemah dan Blank Spot di Bualemo Timur, Warga Harap Pemerintah Segera Bertindak

david hermansyah | 2 June 2025, 09:09 am |

Banggai, 2 Juni 2025 – Sebagian wilayah di Kecamatan Bualemo, khususnya di bagian timur dan daerah pedalaman sekitar Gunung Tompotika, masih menghadapi kendala serius dalam akses jaringan internet. Kondisi ini menimbulkan kesenjangan digital yang cukup signifikan di tengah era transformasi digital yang kian berkembang pesat.

Sekitar 40% wilayah di bagian timur Kecamatan Bualemo tercatat memiliki kekuatan jaringan internet yang sangat lemah. Beberapa desa yang terdampak di antaranya adalah Desa Bualemo A, Desa Nipa Kalemoan, Desa Trans Malik, Desa Malik Makmur, Desa Binsil, Desa Binsil K, Desa Bima Karya, dan Desa Taima. Di wilayah-wilayah ini, akses internet tidak stabil dan sangat lambat, menyulitkan masyarakat dalam melakukan aktivitas digital, baik untuk keperluan pendidikan, komunikasi, maupun usaha ekonomi.

Tak hanya itu, sejumlah desa yang terletak di daerah pedalaman sekitar lereng Gunung Tompotika bahkan mengalami kondisi blank spot—wilayah tanpa sinyal sama sekali. Desa-desa seperti Dwi Karya, Sampaka, Tanah Merah, Kalemoan, dan Benteng, menjadi contoh nyata dari ketimpangan distribusi layanan telekomunikasi. Warga di daerah ini terpaksa harus menaiki bukit atau berjalan jauh ke jalan utama hanya untuk mendapatkan akses sinyal.

Kondisi ini terjadi akibat ketimpangan infrastruktur telekomunikasi di wilayah Kecamatan Bualemo. Saat ini, terdapat tiga menara sinyal yang berada di wilayah barat, tepatnya di Desa Longkoga, Samaku, dan Bualemo B. Sementara di wilayah timur yang jauh lebih luas dan sulit dijangkau, hanya terdapat satu menara sinyal yang berlokasi di Desa Taima. Ketidakseimbangan ini berdampak pada tidak meratanya layanan internet di wilayah kecamatan.

Masyarakat setempat berharap agar pemerintah daerah maupun pusat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini. “Kami sangat berharap ada pembangunan tambahan menara sinyal di wilayah timur dan sekitar Gunung Tompotika, agar akses informasi bisa merata dan tidak menimbulkan ketimpangan sosial antar wilayah,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Peningkatan infrastruktur digital dinilai penting demi mendukung pembangunan berkelanjutan dan membuka akses masyarakat terhadap peluang pendidikan, ekonomi, dan layanan publik secara adil dan merata.

Berita Terkait