Polemik Rencana Relokasi Pasar Projo, Pasar Lanang Ambarawa

Dewantara | 28 February 2025, 14:42 pm |

Rencana relokasi Pasar Projo dan Pasar Lanang Ambarawa menuai beragam reaksi dari para pedagang setempat. Budi, Anggota DPRD Komisi B, menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi pengendalian inflasi dan peningkatan perekonomian daerah. Menurutnya, relokasi ini bertujuan untuk menciptakan pasar yang lebih teratur dan efisien, yang diharapkan dapat meningkatkan stabilitas ekonomi serta memperlancar distribusi barang, terutama dalam menghadapi kebutuhan pasar menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Namun, para pedagang mengungkapkan kekhawatiran mengenai potensi penurunan omzet dan kehilangan pelanggan jika proses relokasi tidak dilakukan dengan transparansi dan melibatkan mereka dalam setiap tahap. Pemkab Semarang diharapkan dapat merespons kekhawatiran ini dengan solusi yang menguntungkan semua pihak.

Masyarakat sekitar Pasar Pagi di Kabupaten Semarang mengajukan tuntutan kepada pemerintah daerah untuk segera melaksanakan penertiban pedagang dan menetapkan batas waktu kegiatan pasar hingga pukul 07.00 WIB. Beberapa pihak bahkan mengusulkan agar Pasar Pagi dihapuskan, dengan alasan adanya Pasar Projo dan Pasar Lanang Ambarawa yang dapat menampung kegiatan jual beli secara lebih teratur. Hal ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan dan gangguan mobilitas masyarakat sekitar pasar. Namun, tuntutan tersebut mendapat respons berbeda dari para pedagang Pasar Pagi yang menginginkan relokasi ke pasar yang lebih permanen dan pembagian kios yang transparan.

Para pedagang khawatir akan kehilangan pelanggan setia mereka dan mengalami penurunan omzet secara signifikan jika proses relokasi tidak dilakukan secara terbuka dan melibatkan persetujuan mereka. Mereka mendesak agar kebijakan relokasi pasar dilakukan dengan melibatkan suara mereka dalam setiap tahapnya. Untuk menanggapi masalah ini, Tim B DPRD Kabupaten Semarang telah melakukan peninjauan terhadap renovasi Pasar Projo dan Pasar Lanang Ambarawa, serta mengunjungi Pasar Pagi di belakang Pasar Projo guna mengevaluasi kondisi yang ada. Upaya ini bertujuan untuk merancang penataan pasar yang lebih efektif dan meningkatkan perekonomian daerah tanpa mengganggu kenyamanan dan mobilitas masyarakat.

Pemerintah daerah diharapkan dapat menciptakan solusi yang menguntungkan semua pihak, dengan tetap memperhatikan kelangsungan hidup para pedagang dan kenyamanan masyarakat sekitar pasar. Dengan adanya penataan yang jelas dan transparan, diharapkan pasar-pasar tersebut dapat berkembang menjadi pusat ekonomi yang lebih teratur dan efisien.

Pemerintah Kabupaten Semarang tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi polemik terkait penataan Pasar Pagi. Menyikapi permintaan masyarakat dan pedagang, Pemkab Semarang akan mempercepat proses relokasi pedagang ke pasar yang lebih teratur menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran kegiatan ekonomi selama momen penting tersebut.

Selain itu, Pemkab Semarang juga berencana melaksanakan operasi pasar murah sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok menjelang dua perayaan besar tersebut. Operasi pasar murah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, terutama yang berada di sekitar pasar yang terdampak, dengan menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Semarang menyampaikan bahwa relokasi pedagang akan dilakukan secara transparan, dengan melibatkan pedagang dalam setiap proses pembagian kios, sehingga dapat meminimalisir kekhawatiran terkait penurunan omzet dan kehilangan pelanggan. Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Semarang berharap dapat menciptakan pasar yang lebih tertata, memberikan kenyamanan bagi masyarakat, dan mendukung kelancaran distribusi bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pasar-pasar yang ada dapat beroperasi dengan lebih efektif, memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar, serta menciptakan suasana yang kondusif bagi masyarakat dalam menghadapi bulan suci dan hari raya.

 

 

 

Berita Terkait